Minggu, 27 Desember 2015

Estetika Sosial Tebal Tipis

Tebal tipis itu soal estetis. Maka aku tak heran, para wanita seusia ku sedang gemar gemarnya menebalkan alis sedemikian rupa. Biar cantik. Biar estetis.

Namun standar estetika itu abstrak. Bagi sebagian, ketebalan yang dipoles lemah tampak menarik. Bagi sebagian lain, tebal yang teramat itu lebih menarik.

Kucoba menyorot soal estetika tebal tipis ini dengan kacamataku. Untuk ukuran wanita, alis yang terlalu tebal itu tak menarik. Menyaingi sinchan kataku. Maka kesimpulan "makin tebal makin menarik" jelas tak masuk pikiranku.

Sayangnya, aku punya pikiran lain. Boleh jadi diskriminatif. Jika pada wanita, alis yang makin tebal belum tentu makin estetis. Berbeda dengan pria. Dan ini bukan soal alis. Tapi soal "dompet". Ingat, hanya soal dompet saja, tanpa aspek lain. Sama perbandingannya pada wanita, hanya soal alis saja tanpa aspek lain.

Seorang pria akan makin estetis, ketika dompetnya makin tebal. Tak ada soal apakah dompetnya bakal terlalu tebal. Makin tebal makin bagus. Berbeda dengan alis pada wanita.

Bisa jadi ini hanya pikiran ngawurku saja. Aku hanya kembali menegaskan, soal tebal tipis ini bukan soal remeh. 

sumber foto: cantikan.com

0 komentar,apa komentar anda?tulis di sini.:

Posting Komentar